Penuh Sensasi dan Eksotik, Lulur Rempah Laris Manis di Bali
Buat Anda yang suka dengan perawatan badan, kelihatannya pantas coba lulur rempah waktu pelesiran ke Denpasar, Bali. Anda tidak perlu cemas, benar-benar tidak ada bahan kimia untuk produk lulur.
Dalam Memainkan Permainan Togel Online Produsen lulur rempah, Ayu Agustini, bercerita semua produknya memakai rempah-rempah yang sebagian besar dipakai untuk bumbu dapur. Salah satunya ialah kunyit, beras, kelapa, minyak serta rempah lainnya.
Pertama, dia menerangkan, kelapa diparut lantas dicelup semasa satu malam. Kemudian, kelapa yang sudah dicelup itu ditumbuk sampai halus.
"Jadi akan halus, tidak kasar," sebut Ayu pada Liputan6.com di Denpasar, Bali.
Kecuali kelapa, kerjakan hal sama dengan beras. Yaitu, dicelup semalaman lantas ditumbuk sampai halus.
Setelah itu, kunyit serta jumpa giring disediakan. Bakar seputar dua menit saja. Kunyit serta jumpa giring yang telah dibakar lantas ditumbuk sampai halus. Untuk memperoleh kelembutan bahan, sebaiknya diparut.
"Sesudah semua halus, beberapa bahan barusan digabung jadi satu, dikasih minyak, lantas siap untuk diluluri ke badan," papar Ayu.
Faedah rempah itu, sama sama seperti orang menikah di Jawa Tengah. "Umumnya di Jawa itu ada arti Midodareni. Jadi, pengantin wanita itu dimandikan serta dilulur terlebih dulu sebelum disandingkan dengan calon suaminya," katanya.
Menurut Ayu, lulur rempah yang diraciknya berperan menghaluskan kulit. "Agar kulit cerah. Agar pangling tuturnya pengantin prianya."
Proses lulur cuma memerlukan waktu 30 menit saja. Sesudah semua badan dibasuhi rempah racikan Ayu, membersihkan dengan air hangat. Badan Anda akan merasai sensasi beda. "Lebih baik pada malam hari lulurnya," tutur ia.
Ayu sendiri mulai menghasilkan lulur berbahan rempah pada 2000. Dia tidak menolak, untuk wanita kecantikan adalah hal penting. Karena itu, Ayu akui teratur ke salon kecantikan untuk menjaga badannya. Namun, Ayu akui cemas dengan beberapa bahan di salon kecantikan yang rerata memakai bahan kimia.
Akhirnya, dia memikir serta bereksperimen dengan rempah-rempah untuk meluluri dianya.
"Jadi, saya bereksperimen seperti lulur yang dilaksanakan warga di Pulau Jawa," sebut ia.
Ayu akui belum mempunyai gerai salon sendiri. Selama ini, dia merajut kerja sama juga dengan hotel-hotel. Menurutnya, di tahun 2001, produk racikannya pernah di-export ke luar negeri.
Namun, karena ke luar ketentuan susah tentang export produk Indonesia ke luar negeri, dia juga hentikan exportnya. Tertera Jepang, Tiongkok serta Korea ialah pasar paling besar distribusi produknya.
Sekarang, dia cuma memusatkan diri pada pasar dalam negeri. Walau demikian, wisatawan asing juga masih mengincar produknya. Bila merasai produk lulurnya, rerata dari mereka akui senang serta balik lagi saat liburan ke Bali.
"Umumnya masih wisatawan dari Jepang, Tiongkok serta Korea. Mereka senang serta balik lagi liburan ke Bali serta merasai lulur saya," papar Ayu.